Jumat, 03 Mei 2019

#AyoHijrah, Kembali ke Gerakan Syariah Bersama Bank Muamalat



                                                     sumber : Times of India
Sepucuk surat putih melayang, jatuh ke teras rumah. Tanpa membuka amplopnya, saya sudah tahu darimana surat itu berasal, sebuah bank pelat merah terkemuka di negeri ini.

Amplop itu berisi peringatan pertama atau kedua, disampaikan jika saya dan suami terlambat membayar cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Sesak rasanya dada ini kalau mengingat masa-masa itu, saat cicilan yang sudah dibayarkan seperti tak juga mengurangi utang. Belum lagi, denda keterlambatan yang membuat kami tercekik semakin kencang.

Saat itu rasanya tak ada pilihan. Saya dan suami baru pindah kota, berhenti kerja, dan memulai usaha. Anak akan segera lahir sehingga kami harus memiliki rumah, paling tidak agar si kecil nyaman dan tak perlu berpindah rumah kontrakan.

Pertimbangan kami saat itu pun sangat “duniawi” sekali (astaghfirullah…). Kami memilih bank dengan promo bunga fixed dua tahun. Bulan-bulan berikutnya, cicilan mengikuti bunga yang berjalan.

Tahun-tahun pertama, hati rasanya gelisah karena jumlah utang tak juga berkurang meski cicilan rutin dibayarkan. Rupanya, sistem yang digunakan bunga menurun sehingga di awal, kami bayar bunganya dulu.

Momen berhijrah
                                             Sumber: Pixabay

Momen berhijrah itu datang secara perlahan. Saya dan suami pelan-pelan bertekad melunasi utang dan tak lagi terlibat riba. Caranya, kami membayar lebih banyak, untuk mengurangi utang pokok kami.

Di sisi lain, kami mengurangi peluang melakukan riba lagi dalam bentuk yang lain. Saya dan suami memilih tak menggunakan kartu kredit, tak memiliki asuransi, dan tak membeli barang secara kredit. 

Prinsip hidup kami, kalau belum mampu beli, jangan memaksakan hingga harus berutang.
Kami bertahan dengan gaya hidup sederhana, menabung untuk membeli suatu barang, dan bekerja lebih keras untuk melunasi utang KPR.


#AyoHijrah

                                            Sumber : Bank Muamalat

Saat mengambil KPR dulu, saya tahu ada bank syariah yang lebih halal dan baik, tapi entah kenapa saat itu hati saya belum tergerak. Saya berpikir, bank syariah sama saja dengan bank konvensional, hanya berganti nama saja.

Untunglah sekarang ada gerakan #AyoHijrah dari Bank MuamalatIndonesia. Sesuai dengan arti dari Hijrah yang bermakna untuk “lebih baik” maka #AyoHijrah adalah gerakan yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama selalu meningkatkan diri ke arah yang lebih baik dalam segala hal. #AyoHijrah juga mengajak untuk menjalani hidup sesuai tuntunan Islam yang baik dan berkah.

Melalui #AyoHijrah ini, Bank Muamalat Indonesia mengajak masyarakat untuk berhijrah dalam hal layanan perbankan (pengelolaan keuangan) dengan memanfaatkan layanan perbankan syariah untuk hidup yang lebih berkah.

Bank Muamalat mengemas gerakan #AyoHijrah dalam kegiatan-kegiatan yang mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan diri dalam berbagai bidang, khususnya mulai berpindah menggunakan layanan bank syariah untuk hidup yang lebih tenang dan berkah.

Beberapa kegiatannya menarik dan memberi inspirasi, misalnya seminar / edukasi tentang perbankan syariah, open booth di pusat kegiatan masyarat kajian Islami dengan narasumber dari kalangan ulama, dan pemberdayaan masjid sebagai salah satu agen perbankan syariah.

Kenapa Bank Muamalat?



Saya pernah menjadi nasabah Bank Muamalat, dulu sekali. Saya pernah menabung untuk naik haji pada sekitar tahun 2005 dulu. Kala itu, saya tertarik dengan slogan bank ini “Pertama Murni Syariah” sehingga rasanya menabung di sini pun sudah merasa lebih baik.

Karena tipisnya iman saya saat itu, tabungan haji saya di Bank Muamalat saya tutup karena ingin membeli rumah seperti yang saya ceritakan di atas tadi. Kalau diingat lagi, rasanya menyesal sekali.

Padahal, saat membuka tabungan dulu, saya ingat salah satu alasan saya membuka tabungan haji di situ adalah karena Bank Muamalat adalah bank pertama murni syariah di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1992.

Bank ini tidak menginduk ke bank lain, sehingga terjaga kemurnian syariah nya. Pernah ada yang cerita pada saya, sebelum membuka rekening bank syariah, cermati juga ke mana uang di bank itu diputar, begitu kira-kira bahasa sederhananya. Dana yang diputar tidak menggunakan prinsip syariah, meskipun berasal dari bank syariah, tentu kurang berkah. Misalnya, pembiayaan perusahaan minuman keras atau hal-hal lain yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Di Bank Muamalat, pengelolaan dana didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi syariah yang dikawal dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.

Bank Muamalat memilki produk dan layanan keuangan lengkap yang ditunjang dengan berbagai fasilitas seperti Mobile Banking, Internet Banking Muamalat dan jaringan ATM dan kantor cabang hingga ke luar negeri.

Buka Rekening Lagi

Dengan berbagai kelebihan, rasanya saya ingin membuka lagi rekening Bank Muamalat saya. Apalagi, kini produknya memiliki nama baru:
Bisa Pakai Aplikasi

Buka rekening zaman now rupanya enggak perlu jalan jauh ke bank dan antre. Bank Muamalat punya aplikasi #AyoHijrah.

Aplikasi #AyoHijrah adalah aplikasi yang diperuntukkan khusus untuk nasabah atau calon nasabah Bank Muamalat, bank Pertama Murni Syariah, untuk mempermudah proses pembukaan rekening di Bank Muamalat.

Aplikasi ini dapat diakses melalui website http://www.ayo-hijrah.com atau https://www.bankmuamalat.co.id/ayohijrah atau dapat didownload melalui smartphone di Google Play (platform Android) atau App Store (platform IOS). Aplikasi ini sudah dapat diakses oleh masyarakat mulai 1 Mei 2019, bertepatan dengan milad Bank Muamalat yang ke-27.

Bank Muamalat Indonesia Tbk. menempati posisi pertama sebagai bank syariah dengan nasabah paling loyal pada tahun 2019. Hal tersebut berdasarkan hasil survei Satisfaction, Loyalty, and Engagement (SLE) 2019 yang dilakukan oleh Marketing Research Indonesia (MRI) bekerja sama dengan Infobank.

Itu artinya, nasabah bank ini setia dengan layanan Bank Muamalat. Mungkin karena lebih syar’I sehingga tenteram di hati. Saya juga mau mencoba jadi nasabah loyal ah. Kali ini, saya akan fokus pada tujuan dan tak putus di tengah jalan. Doakan…






Tidak ada komentar:

Posting Komentar