sumber : Times of India
Sepucuk surat putih melayang, jatuh ke teras rumah. Tanpa membuka
amplopnya, saya sudah tahu darimana surat itu berasal, sebuah bank pelat merah
terkemuka di negeri ini.
Amplop itu berisi peringatan pertama atau kedua, disampaikan jika
saya dan suami terlambat membayar cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Sesak rasanya dada ini kalau mengingat masa-masa itu, saat cicilan
yang sudah dibayarkan seperti tak juga mengurangi utang. Belum lagi, denda
keterlambatan yang membuat kami tercekik semakin kencang.
Saat itu rasanya tak ada pilihan. Saya dan suami baru pindah kota,
berhenti kerja, dan memulai usaha. Anak akan segera lahir sehingga kami harus
memiliki rumah, paling tidak agar si kecil nyaman dan tak perlu berpindah rumah
kontrakan.
Pertimbangan kami saat itu pun sangat “duniawi” sekali
(astaghfirullah…). Kami memilih bank dengan promo bunga fixed dua tahun.
Bulan-bulan berikutnya, cicilan mengikuti bunga yang berjalan.
Tahun-tahun pertama, hati rasanya gelisah karena jumlah utang tak
juga berkurang meski cicilan rutin dibayarkan. Rupanya, sistem yang digunakan
bunga menurun sehingga di awal, kami bayar bunganya dulu.
Momen berhijrah
Sumber: Pixabay
Momen berhijrah itu datang secara perlahan. Saya dan suami
pelan-pelan bertekad melunasi utang dan tak lagi terlibat riba. Caranya, kami
membayar lebih banyak, untuk mengurangi utang pokok kami.
Di sisi lain, kami mengurangi
peluang melakukan riba lagi dalam bentuk yang lain. Saya dan suami memilih tak
menggunakan kartu kredit, tak memiliki asuransi, dan tak membeli barang secara
kredit.
Prinsip hidup kami, kalau belum mampu beli, jangan memaksakan hingga
harus berutang.
Kami bertahan dengan gaya hidup sederhana, menabung untuk membeli
suatu barang, dan bekerja lebih keras untuk melunasi utang KPR.
#AyoHijrah
Sumber : Bank Muamalat
Saat mengambil KPR dulu, saya tahu ada bank syariah yang lebih
halal dan baik, tapi entah kenapa saat itu hati saya belum tergerak. Saya
berpikir, bank syariah sama saja dengan bank konvensional, hanya berganti nama
saja.
Untunglah sekarang ada gerakan #AyoHijrah dari Bank MuamalatIndonesia. Sesuai dengan arti dari
Hijrah yang bermakna untuk “lebih baik” maka #AyoHijrah adalah gerakan yang
mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama selalu meningkatkan
diri ke arah yang lebih baik dalam segala hal. #AyoHijrah juga mengajak untuk
menjalani hidup sesuai tuntunan Islam yang baik dan berkah.
Melalui #AyoHijrah ini, Bank Muamalat Indonesia mengajak
masyarakat untuk berhijrah dalam hal layanan perbankan (pengelolaan keuangan)
dengan memanfaatkan layanan perbankan syariah untuk hidup yang lebih berkah.
Bank
Muamalat mengemas gerakan #AyoHijrah dalam kegiatan-kegiatan yang mengajak
masyarakat untuk terus meningkatkan diri dalam berbagai bidang, khususnya mulai
berpindah menggunakan layanan bank syariah untuk hidup yang lebih tenang dan
berkah.
Beberapa
kegiatannya menarik dan memberi inspirasi, misalnya seminar / edukasi tentang
perbankan syariah, open booth di pusat kegiatan masyarat kajian Islami dengan narasumber dari kalangan ulama, dan pemberdayaan masjid sebagai
salah satu agen perbankan syariah.
Kenapa Bank Muamalat?
Saya
pernah menjadi nasabah Bank Muamalat, dulu sekali. Saya pernah menabung untuk
naik haji pada sekitar tahun 2005 dulu. Kala itu, saya tertarik dengan slogan
bank ini “Pertama Murni Syariah” sehingga rasanya menabung di sini pun sudah merasa
lebih baik.
Karena
tipisnya iman saya saat itu, tabungan haji saya di Bank Muamalat saya tutup
karena ingin membeli rumah seperti yang saya ceritakan di atas tadi. Kalau
diingat lagi, rasanya menyesal sekali.
Padahal,
saat membuka tabungan dulu, saya ingat salah satu alasan saya membuka tabungan
haji di situ adalah karena Bank
Muamalat adalah bank pertama murni syariah di Indonesia yang berdiri sejak
tahun 1992.
Bank
ini tidak menginduk ke bank lain, sehingga terjaga kemurnian syariah nya.
Pernah ada yang cerita pada saya, sebelum membuka rekening bank syariah,
cermati juga ke mana uang di bank itu diputar, begitu kira-kira bahasa
sederhananya. Dana yang diputar tidak menggunakan prinsip syariah, meskipun
berasal dari bank syariah, tentu kurang berkah. Misalnya, pembiayaan perusahaan
minuman keras atau hal-hal lain yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Di
Bank Muamalat, pengelolaan dana didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi syariah
yang dikawal dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.
Bank
Muamalat memilki produk dan layanan keuangan lengkap yang ditunjang dengan
berbagai fasilitas seperti Mobile Banking, Internet Banking Muamalat dan
jaringan ATM dan kantor cabang hingga ke luar negeri.
Buka Rekening Lagi
Dengan
berbagai kelebihan, rasanya saya ingin membuka lagi rekening Bank Muamalat
saya. Apalagi, kini produknya memiliki nama baru:
- Tabungan iB Hijrah
- Tabungan iB Hijrah Haji dan Umrah
- Tabungan iB Hijrah Rencana
- Tabungan iB Hijrah Prima
- Tabungan iB Hijrah Prima Berhadiah
- Deposito iB Hijrah
- Giro iB Hijrah
Bisa Pakai Aplikasi
Buka
rekening zaman now rupanya enggak perlu jalan jauh ke bank dan antre. Bank
Muamalat punya aplikasi #AyoHijrah.
Aplikasi
#AyoHijrah adalah aplikasi yang diperuntukkan khusus untuk nasabah atau calon
nasabah Bank Muamalat, bank Pertama Murni Syariah, untuk mempermudah
proses pembukaan rekening di Bank Muamalat.
Aplikasi ini
dapat diakses melalui website http://www.ayo-hijrah.com atau https://www.bankmuamalat.co.id/ayohijrah atau dapat didownload melalui smartphone di Google Play
(platform Android) atau App Store (platform IOS). Aplikasi ini sudah dapat
diakses oleh masyarakat mulai 1 Mei 2019, bertepatan dengan milad Bank Muamalat
yang ke-27.
Bank
Muamalat Indonesia Tbk.
menempati posisi pertama sebagai bank syariah dengan nasabah paling loyal pada
tahun 2019. Hal tersebut berdasarkan hasil survei Satisfaction, Loyalty, and
Engagement (SLE) 2019 yang dilakukan oleh Marketing Research Indonesia (MRI) bekerja
sama dengan Infobank.
Itu
artinya, nasabah bank ini setia dengan layanan Bank Muamalat. Mungkin karena
lebih syar’I sehingga tenteram di hati. Saya juga mau mencoba jadi nasabah
loyal ah. Kali ini, saya akan fokus pada tujuan dan tak putus di tengah jalan.
Doakan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar